Daftar Isi

Sabtu, 17 Januari 2015

Mengenali Kebaikan

Suatu sore, aku dan seorang teman perempuanku berjalan kaki melintasi trotoar kota selepas kami tidak sengaja bertemu di toko buku. Kami berdua berbicara banyak hal sepanjang perjalanan menuju sebuah kedai yang kami rencanakan akan menjadi tempat kami makan bersama hari itu untuk mengisi waktu.

Di waktu-waktu selepas kuliah seperti ini, sebagai seorang perempuan, ia bercerita perihal laki-laki yang datang kepadanya. Beberapa jumlahnya dan beberapa pula aku mengenalnya karena ternyata adalah teman kami berdua.

Ia bertanya bagaimana cara mengenali seseorang itu baik atau tidak, sementara rasanya semua orang yang sedang berusaha menarik perhatian lawan jenisnya akan bersikap sebaik-baiknya. Menutup-nutupi segala kelemahannya dan melipatgandakan segala kelebihannya. Banyak katanya mengandung makna tersembunyi, sayangnya ya hanya sebatas kata. Tidak konkret!

Aku diam, berusaha mencari jawaban pada kendaraan yang berlalu lalang, papan baliho yang besar, pada segala macam benda yang aku temui. Aku berhenti berjalan. Ia melihatku penuh tanya, penasaran.

"Aku tahu!" jawabku seketika.

Ia terlihat antusias mengetahui pertanyaannya akan terjawab.
"Bagaimana caranya mengetahui seseorang itu baik atau tidak? Karena aku laki-laki dan kamu bertanya mengenai seorang laki-laki yang datang padamu, aku akan merasakan bahwa kelak aku adalah seorang ayah dan memiliki anak perempuan sepertimu lalu ada laki-laki yang mendatangimu. Laki-laki itu tadi yang kamu ceritakan. Aku akan bertanya pada diri sendiri, apakah aku akan menerimanya sebagai menantuku dan menyerahkanmu. Kalau laki-lakinya adalah dia yang kamu ceritakan tadi, maka jawabku adalah tidak. Aku tidak mau laki-laki model seperti itu jadi menantu, tukang modus," jawabku lurus.

Kamu tertawa, tapi ada benarnya, katamu.

"Kalau begitu, aku tahu perempuan yang kamu suka. Dan kalau aku menjadi ibumu, aku akan sangat bahagia bila memiliki menantu perempuan sepertinya,"katamu penuh makna.

Aku tersipu malu. Kami berdua berjalan lagi, menikmati suasana sore bersama sebagai seorang teman. Mungkin, waktu seperti ini akan hilang beberapa tahun lagi.

Jambi, 17 Januari 2015 (c) Wahyu Hidayat
Story of KurniawanGunadi

Selasa, 13 Januari 2015

Meningkatkan Minat Baca Para Pemustaka di IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi




MAKALAH
MENINGKATKAN MINAT BACA PARA PEMUSTAKA
DI IAIN SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN



 



DOSEN PEMBIMBING :
ATHIATUL HAQQI, S.Ag, SS, M.I.Kom

DISUSUN OLEH :
WAHYU HIDAYAT

NIM                          :     IPT. 140373
RUANG                   :      03 IPT 1C
SEMESTER             :      1 ( SATU )
                                                                                      
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Waktu akan menghakimi orang yang mengisinya, waktu diibaratkan seperti pedang yang bisa membunuh kita kapan saja. Di dalam Surat Al-Asr, nasib seseorang dapat dilihat dari bagaimana sikapnya terhadap waktu. Waktu digunakan untuk sesuatu yang berharga maka kita bisa menjadi manusia yang berharga, tetapi jika waktu digunakan untuk sesuatu yang sia-sia maka kita akan menjadi manusia yang sia-sia.
Adalah tugas kita sebagai Mahasiswa untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengerjakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Juara I di Kampus dengan yang tidak lulus ujian semester diberikan waktu yang sama yaitu 24 Jam dalam sehari. Tetapi ada yang menggunakan waktu tersebut untuk sesuatu yang berguna dan adapula yang menggunakannya untuk sesuatu yang sia-sia.
Sebagai Insan yang terpilih yang sedang menjalankan studi untuk mencapai keberhasilan, mari kita gunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya yaitu dengan menuntut ilmu.
Ilmu diibaratkan seperti cahaya yang membuat orang bisa menikmati, tanpa ilmu bagaikan tanpa cahaya. Ilmu adalah penerang bagi kehidupan, yang membuat kita bisa tahu yang benar dan juga yang salah. Sebagai mahasiswa yang baik,  mari kita menuntut ilmu dengan sebaik-baiknya.
Menuntut ilmu dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satu caranya adalah dengan membaca. Membaca adalah salah satu metode penyerapan ilmu ke dalam diri setiap kita, dengan membaca kita bisa mengetahui sesuatu yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya, dengan membaca kita menambah wawasan kita, dengan membaca kita bisa memperdalam pengetahuan kita akan sesuatu, dan sungguh masih banyak lagi dampak positif dari kegiatan membaca tersebut.
Awal mula dari dipilihnya judul Makalah ini dilatar belakangi beberapa pengalaman Penulis setelah berkunjung dan masuk ke beberapa Perpustakaan, baik itu Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah ataupun Perpustakaan Perguruan Tinggi. Berdasarkan beberapa pengalaman Penulis tersebut, Penulis melihat terdapat masalah klasik yang nampaknya perlu untuk diteliti dan dicari solusi untuk permasalahan tersebut. Dalam hal ini Penulis lebih menekankan pembahasan kepada Perpustakaan Perguruan Tinggi di Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
Permasalahan itu adalah kurangnya pengunjung ataupun para Pemustaka yang membaca di perpustakaan tersebut. Jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa dan jumlah para pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan, maka akan nampaklah permasalahan minat baca tersebut.
Mengenang pentingnya peran perpustakaan di perguruan tinggi ini, yaitu sebagai garda informasi bagi para mahasiswa, sebagai tempat mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan ilmu yang mungkin belum diterima dari dosen, maka kurannya minat baca dari para pemustaka di lingkungan IAIN STS Jambi ini menurut penulis sangat perlu untuk di teliti agar informasi yang ada di perpustakaan dapat disalurkan secara efektif kepada para pemustaka.
       
2.      RUMUSAN MASALAH
-     Apa definisi dari Minat Baca Pemustaka ?
-    Apa yang menyebabkan kurangnya minat baca para Pemustaka di lingkungan IAIN STS Jambi ?
-   Apa solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca para Pemustaka di lingkungan IAIN STS Jambi ?

3.      TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor penyebab dari kurangnya minat baca para Pemustaka di lingkungan IAIN STS Jambi dan untuk memberikan solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca Para Pemustaka di Iain STS Jambi agar informasi yang tersimpan di Perpustakaan dapat tersalurkan secara efektif kepada para Pemustaka untuk menciptakan Mahasiswa IAIN STS Jambi yang kaya akan ilmu pengetahuan.

4.      SUMBER DATA
Penulis mengambil sumber data Makalah ini dari beberapa buku yang berkaitan dengan pembahasan ini dan dari beberapa wawancara penulis dengan Mahasiswa di lingkungan IAIN STS Jambi.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      DEFINISI “MENINGKATKAN MINAT BACA PARA PEMUSTAKA”
A.         DEFINISI MINAT BACA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan[1].
Sedangkan pengertian minat menurut Slemeto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh[2].
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Pengertian minat baca sendiri menurut Farida Rahim ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca[3].
Sedangkan menurut Darmono minat baca adalah kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca[4]. 

B.         DEFINISI PEMUSTAKA
Pemustaka adalah orang yang menggunakan atau memanfaatkan informasi yang tersedia dan tersimpan di Perpustakaan. Dalam hal ini Pemustaka yang akan di bahas adalah para pengguna informasi di Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi atau para Mahasiswa, Dosen, dan Pegawai-pegawai yang bekerja di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.

Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Meningkatkan Minat Baca Para Pemustaka berarti berupaya untuk menambah dan memperkuat rasa ketertarikan para pengguna informasi di Perpustakaan untuk membaca dan menggali informasi yang terdapat di Perpustakaan sehingga informasi  yang terdapat di Perpustakaan dapat tersalurkan kepada para Pemustaka secara efektif.

2.      FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT BACA PARA PEMUSTAKA DI IAIN SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
Menurut Penelitian 75 % Pengetahuan seseorang didapat melalui indra mata (termasuk membaca), 13 % lewat telinga, dan hanya 12 % melalui indra lainnya.[5]
Dari penelitian tersebut tampak bahwa membaca sangatlah penting bagi tingkat pengetahuan dan tingkat kekayaan informasi seseorang. Membaca adalah kegiatan yang berperan penting bagi pengetahuan para Pemustaka di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
Membaca merupakan suatu kegiatan menyerap informasi yang terdapat di Perpustakaan, baik itu berbentuk buku, majalah, karya ilmiah ataupun berbentuk informasi multimedia.
Namun pada kenyataannya Penulis mendapatkan beberapa masalah terkait minat baca para Pemustaka di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi ini.
Penulis seringkali mendapati situasi gedung Perpustakaan yang sepi dari para Pemustaka, hanya beberapa belas orang saja yang Penulis jumpai ketika masuk ke Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi tersebut, kejadian seperti ini terjadi setiap kali Penulis berkunjung ke Perpustakaan tersebut[6].

Penulis juga menjumpai banyaknya Mahasiswa (Pemustaka) yang berkumpul dan bersenda gurau di depan gedung Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin ini yang kebetulan terdapat beberapa kantin dan penjual makanan ringan di depan Perpustakaan tersebut. Penulis melihat bahwa para Mahasiswa ini lebih senang berkumpul dan bersenda gurau bersama rekan-rekanya di kantin untuk menghabiskan waktu luangnya ketimbang membaca buku dan menggali informasi yang terdapat di Perpustakaan yang berada tepat di dekat tempat mereka berkumpul tersebut.
Rendahnya minat baca para Pemustaka ini juga dapat Penulis lihat dari teman-teman kuliah Penulis yang lebih suka mengerjakan tugas yang diberikan oleh Dosen-dosen pembimbing dengan sistem copy paste dari internet kemudian langsung di kumpulkan kepada Dosen yang bersangkutan tanpa melakukan penelitian penelitian terhadap pembahasan dari tugas yang telah diberikan tersebut.
Penulis melihat bahwa minat baca dari rekan-rekan kuliah Penulis ini masih bisa dikatakan kurang, karena seharusnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing, seorang Mahasiswa harus melakukan penelitian terhadap pembahasan dari pada tugas tersebut melalui buku-buku yang bisa mereka peroleh di Perpustakaan.
Penulis merasa perlu untuk meneliti dan mamahami penyebab dari rendahnya minat baca para Pemustaka di lingkungan Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi ini. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab dari rendahnya minat baca para Pemustaka ini, Penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa Pemustaka yang merupakan Mahasiswa IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi untuk kemudian dicari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Berikut salah satu keterangan yang Penulis peroleh dari wawancara dengan Muhammad Syaifuddin yang merupakan Pemustaka sekaligus Mahasiswa di IAIN STS Jambi, ketika Penulis melontarkan pertanyaan“Apa penyebab dari rendahnya minat baca para Pemustaka di IAIN STS Jambi ?’ Ia menjawab :

“Sebab buku yang dibutuhkan kurang memadai, kurang lengkap bukunya dan para pemustakanya kurang untuk saling berkomunikasi[7]” ujarnya.

Dari keterangannya tersebut Penulis dapat menangkap beberapa permasalahan yang ada di Perpustakaan IAIN STS Jambi, yaitu masalah kurangnnya koleksi buku yang diperlukan oleh Pemustaka dan kurang maksimalnya pelayanan para Pustakawan di Perpustakaan IAIN STS Jambi.

Dan pada hari yang sama, Penulis juga sempat melakukan wawancara dengan salah satu Pemustaka di IAIN STS Jambi yang juga merupakan Mahasiswi bernama Oktaviani. Ketika Penulis melontarkan pertanyaan “Apa penyebab dari rendahnya minat baca para Pemustaka di IAIN STS Jambi ?” Ia menjawab :

“Karena membaca buku tu membosankan, kalo sudah bosan payahlah lagi mahasiswa baco buku, harusnya buku yang di perpustakaan disusun lebih menarik biak minat baco tinggi, kalo dari luar be bukunya membosankan apolagi di isinya. Intinya tu, buku di perpustakaan langsung to the point gitu, biar gak ribet[8]” ujarnya.

Dari keterangan tersebut, Penulis bisa menemukan masalah baru yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat para Pemustaka yaitu susunan rak buku yang kurang menarik bagi para Pemustaka.

Dan pada hari yang sama juga, Penulis sempat melakukan wawancara lagi dengan salah satu Pemustaka di IAIN STS Jambi yang juga merupakan Mahasiswa bernama Panji Ade Saputra. Ketika penulis melontarkan pertanyaan “Apa yang menyebabkan rendahnya minat baca para pemustaka di Perpustakaan IAIN STS Jambi ?” Ia menjawab :

“Penyebabnya tu mungkin karno kurangnyo koleksi, buku yang dicari tu dak ado, biso jugo karno kurangnyo pelayanan[9]” ujarnya.

Dari pernyataannya tersebut, Penulis bisa melihat bahwa masalah yang menjadi masalah Pemustaka tersebut adalah kurangnya koleksi informasi yang ada di Perputakaan IAIN STS Jambi dan juga karena kurangnya pelayanan para Pustakawan kepada para Pemustaka.

Dari pernyataan para Pemustaka diatas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa  penyebab dari rendahnya minat baca para Pemustaka di IAIN STS Jambi itu dilatar belakangi oleh dua hal utama, yaitu karena kurangnya koleksi informasi di Perpustakaan tersebut dan karena kurang maksimalnya kinerja para Pustakawan dalam melayani Pemustaka di Perpustakaan  tersebut.

3.      METODE MENINGKATAN MINAT BACA PARA PEMUSTAKA DI IAIN SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
Setelah kita mengetahui permasalahan-permasalahan yang menyebabkan rendahnya minat baca para Pemustaka di IAIN STS Jambi, maka perlu dicari solusi atau jalan keluar yang efektif untuk meningkatkan minat baca para Pemustaka tersebut.
Berikut beberapa metode yang menurut Penulis bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca para Pemustaka di IAIN STS Jambi :
1)      Meningkatkan pelayanan para Pustakawan kepada para Pemustaka
Pelayanan para pustakawan sangat mempengaruhi minat Pemustaka untuk berkunjung ke Perpustakaan, karena para Pemustaka menginginkan kenyamanan dan kemudahan dalam mencari informasi di Perpustakaan.
Pelayanan yang maksimal kepada para Pemustaka merupakan salah satu cara yang bisa dipakai untuk meningkatkan minat baca para Pemustaka, karena pelayanan yang prima akan memberikan kenyamanan para Pemustaka untuk mencari informasi di Perpustakaan.
Para pustakawan harus mempunyai keahlian dalam berkomunikasi yang baik kepada para Pemustaka dan para Pustakawan juga harus memperlihatkan wajah yang cerah, sikap yang bersahabat dan lebih menghargai para Pemustaka.
2)      Pemberian tugas ilmiah dari Dosen kepada para Mahasiswa
Dosen merupakan sosok yang disegani sekaligus merupakan Orang Tua bagi para Mahasiswa, para Mahasiswa biasanya akan menuruti kehendak dan perintah dari Dosen tersebut.
Para Dosen bisa menjadi media untuk meningkatkan minat baca bagi para Mahasiswa, salah satu caranya adalah dengan memberikan tugas-tugas ilmiah berupa penelitian akan suatu ilmu.
Pada masa teknologi seperti sekarang ini, terjadi dilema yang mengakibatkan merendahnya minat baca para Mahasiswa. Karena kebanyakan dari tugas-tugas yang telah di berikan oleh Dosen tersebut dikerjakan secara instan atau copy paste dari hasil tulisan dan penelitian orang lain yang mereka peroleh dari internet.
Untuk mensiasati hal ini, para Dosen diharapkan untuk meminta sumber yang jelas dari para Mahasiswa atas karya ilmiah yang telah dibuatnya. Dan para Dosen juga diharapkan untuk menekankan kepada para Mahasiswa bahwa untuk membuat suatu karya ilmiah, mahasiswa harus memahami ilmu yang mereka teliti dengan membaca beberapa buku yang bisa mereka jadikan kerangka berpikir dalam penulisan karya ilmiahnya tersebut.
3)      Melakukan pengadaan koleksi
Salah satu yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca para Pemustaka adalah kurangnya koleksi informasi yang terdapat di Perpustakaan IAIN STS Jambi ini. Para Pemustaka seringkali tidak dapat menemukan informasi yang hendak mereka cari.
Perpustakaan IAIN STS Jambi harus melakukan pengadaan secara rutin, agar informasi yang tersimpan di Perpustakaan tersebut selalu up to date dengan kebutuhan para pemustaka.
Pengadaan tersebut bisa dilakukan dengan cara membeli, change atau menukar koleksi dengan Perpustakaan lain, dan bisa juga dengan menerima bantuan atau hibah dari Pemerintah.


BAB III


PENUTUP



1.      KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa meningkatkan minat baca para pemustaka berarti berupaya untuk menambah dan memperkuat rasa ketertarikan para pemustaka untuk membaca dan menggali informasi yang terdapat di Perpustakaan sehingga informasi  yang terdapat di Perpustakaan dapat tersalurkan kepada para Pemustaka secara efektif.
Penyebab dari rendahnya minat baca para Pemustaka di IAIN STS Jambi itu dilatar belakangi oleh dua hal utama, yaitu karena kurangnya koleksi informasi di Perpustakaan tersebut dan karena kurang maksimalnya kinerja para Pustakawan dalam melayani Pemustaka di Perpustakaan  tersebut.
Solusi yang bisa di diambil untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan :
1)        Meningkatkan pelayanan para Pustakawan kepada para Pemustaka
2)        Pemberian tugas ilmiah dari Dosen kepada para Mahasiswa
3)        Melakukan pengadaan koleksi


2.      SARAN-SARAN
1)        Kepada Pemustaka di IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi diharapkan agar selalu berusaha untuk meningkatkan kegemaran untuk mencari informasi di perpustakaan agar menjadi orang yang berwawasan yang luas
2)        Kepada para Dosen Pembimbing di IAIN STS Jambi agar membimbing mahasiswanya untuk membaca di Perpustakaan, dan memberikan tugas-tugas berupa karya ilmiah yang harus disertai dengan buku-buku referensi yang menjadi kerangka berfikir mereka.

3)        Kepada Pustakawan yang mengabdi di Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi diharapkan agar selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada para Pemustaka, agar pemustaka bisa merasa nyaman ketika berkunjung dan mencari informasi di perpustakaan.
4)        Kepada Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan diharapkan agar bisa memberikan pencerahan ilmu dan bimbingan bagi para Pustakawan yang bekerja di Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.




DAFTAR PUSTAKA






Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2005


Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2010

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta, Bumi Aksara, 2011

Anwar Arifin, Format Baru Pengelolaan Pendidikan Dalam UU Sisdiknas  (no. 20 tahun 2003), Cet. II, Pustaka Indonesia, Jakarta, 2006

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001
 



[1] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 2005), hlm 744
[2] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta: 2010), hlm 180
[3] Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2011) hlm 28
[4] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2001), hlm 182

[5] Anwar Arifin, Format Baru Pengelolaan Pendidikan Dalam UU Sisdiknas  (no. 20 tahun 2003); Cet. II, Pustaka Indonesia, Jakarta, 2006, h. 129
[6] Observasi
[7] Wawancara, Tanggal 15 Desember 2014
[8] Wawancara, Tanggal 15 Desember 2014
[9] Wawancara, Tanggal 15 Desember 2014